SAREKAT DEMOKRASI INDONESIA disingkat SDI, merupakan Alat Perjuangan – bagi massa rakyat yang berdaulat dan demokratis – dengan diteguhkannya tekad itu maka pada tanggal 12 Mei 2021 di Jakarta, bertepatan dengan peringatan Tragedi Trisakti yang ke-23. Dengan diprakarsai oleh sejumlah Aktivis, Intelektual Muda, termasuk Ketua Umum pertamanya, M. Andrean Saefudin dan Sekertaris Jenderal Salsabila Syaira, maka didirikanlah Sarekat Demokrasi Indonesia, yang mana anggota sekaligus deklarator memiliki latar belakang Intelektual, Profesional, Akademisi dan juga Aktivis.
Sarekat Demokrasi Indonesia adalah Organisasi Payung dari organisasi Intelektual, Profesional, Akademisi, Aktivis, dan Sarekat lintas sektoral; Petani, Buruh, Budayawan, Pemuda, Mahasiswa dan Rakyat Kebanyakan): dan sebagai satu-satunya alat perjuangan sosial – demokrat.
AZAS – Sarekat Demokrasi Indonesia berasakan Pancasila yang berdasarkan paham sosial – demokrat untuk membangun suatu sistem kehidupan rakyat yang dilandasi oleh kedaulatan rakyat dan keadilan sosial yang dibangun oleh rasa kemanusiaan dan semangat persaudraan dan kesejahteraan sosial serta kelestarian lingkungan hidup.
Paham sosial – demokrat yang bercirikan budaya bangsa, yang mencakup nilai-nilai: 1). Demokrasi-Kerakyatan, 2). Keberlanjutan Lingkungan Hidup, 3). Kearifan Ekologi, 4). Keadilan Sosial, 5). Kedaulatan dan Kemandirian Ekonomi.
Masyarakat sosial – demokrat adalah masyarakat yang: 1). Merdeka dan Bebas dari rasa ketakutan 2). Berdaulat dan Berkesetaraan 3). Makmur dan Berkeadilan 4). Solidaritas Kemanusiaan 5). Partisipasi penuh atas kesadaran dari rakyat. Yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk pemahaman dan pengamalan yang berkembang terus-menerus sepanjang sejarahnya. Dalam proses sejarah yang panjang itu sering kali demokrasi yang ada di tangan pemilihnya telah kehilangan spirit kemajuan. Sejarah telah membuktikan bahwa pada kurun tertentu, Demokrasi mengalami kejumudan dan bahkan kemunduran karena Demokrasi yang dipahami dan dijalankan bukanlah yang membawa kemajuan pada demokrasi itu sendiri.
Kebebasan, kesetaraan dan persaudraan yang menjadi semangat bagi Sarekat Demokrasi Indonesia adalah nilai-nilai yang sesuai dengan fungsi demokrasi sebagai sistem ketatanegaraan dan kekuasaan dalam arti yang lebih luas. Sarekat Demokrasi Indonesia berkeyakinan bahwa demokrasi yang sesungguhnya adalah ide penuntun yang mendorong kemajuan dalam bidang politik, ekonomi dan sosial, karena itu ia harus menjadi kekuatan aktual yang menggerakan kesadaran massa rakyat untuk memberi kesaksian atas keunggulan demokrasi. Pemahaman dan yang mempuni terhadap demokrasi yang sebenarnya tidaklah berimplikasi hanya pada Sarekat Demokrasi Indonesia dalam memajukan organisasi dan anggota-anggotanya, melainkan juga pada, masyarakat Indonesia dan juga kemanusiaan. Keunggulan yang ditunjukkan oleh kader-kader Sarekat Demokrasi Indonesia selanjutnya harus bermakna bagi kemajuan bangsa dan seluruh rakyat Indonesia sebagai perwujudan risalah dan perjuangan Sarekat Demokrasi Indonesia.
Demokrasi Kita yang bersumber dari pikiran-pikiran Mohammad Hatta dan Sutan Sayhrir telah menjadi ruh Sarekat Demokrasi Indonesia sejak periode awal. Kata-kata yang terbentuk dari “demokrasi” dan “kita” telah termaktub dalam Manifesto Politik Sarekat Demokrasi Indonesia (2021), yang menyatakan bahwa tujuan Sarekat Demokrasi Indonesia adalah “Memajukan dan menggerakan sistem dan niliai-nilai demokrasi kepada anggota-anggotanya.” Rumusan tersebut melengkapi tujuan pertama, yakni “Menyebarkan serta melakukan Pendidikan Politik dan Gerakan Ekonomi Kerakyatan kepada rakyat. Kesungguhan Sarekat Demokrasi Indonesia untuk mengajak kepada kemajuan dan melakukan Pendidikan Politik dan Gerakan Ekonomi Kerakyatan melalui “Koperasi” juga diperlihatkan oleh para pendiri sejak awal, melalui pesan-pesan yang disampaikan dalam berbagai pertemuan, pendidikan serta gerakan-gerakan bagi kader-kader Sarekat Demokrasi Indonesia dan itu menyiratkan bahwa demokrasi kita mengharuskan ikhtiar untuk menyalakan kembali api dan semangat pemikiran Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir yang mulai redup.
Gagasan kedaulatan rakyat itu digemakan kembali oleh Ketua Umum Sarekat Demokrasi Indonesia; M. Andrean Saefudin dalam pidatonya pada diesnatalis ke-2 Sarekat Demokrasi Indonesia Tahun 2023 di Kota Pangkal Perjuangan, Karawang – Jawa Barat, ketika menyatakan bahwa Sarekat Demokrasi Indonesia senantiasa memajukan dan mempropagandakan demokrasi di Indonesia, dan melaksanakan pendidikan politik serta mendirikan koperasi-koperasi bagi rakyat menjadi pengharapan Sarekat Demokrasi Indonesia. Lebih dari itu, Keputusan dan hasil Simposium Demokrasi menegaskan bahwa salah satu ciri dari Masyarakat Indonesia yang menjadi tujuan Sarekat Demokrasi Indonesia adalah “demokrastis.” Dengan demikian, menyuburkan demokrasi kita merupakan kesinambungan dari apa yang telah ditegaskan Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir dan dilakukan oleh Sarekat Demokrasi Indonesia pada masa awal dan menjadi spirit perjuangan untuk masa mendatang.
Risalah Pendidikan Politik dan Gerakan Ekonomi Kerakyatan ini merupakan rumusan yang menguatkan kembali pikiran dan gerakan yang dilahirkan oleh Sarekat Demokrasi Indonesia sejak periode awal. Isi pokok risalah ini sejalan dengan apa yang sebelumnya telah dirumuskan secara resmi oleh Sarekat Demokrasi Indonesia, seperti Manifesto Politik Sarekat Demokrasi Indonesia (2021); Muqaddimah AD/ART Sarekat Demokrasi Indonesia (2021) dan penjelasannya; Pedoman bagi Anggota Sarekat Demokrasi Indonesia (2022); Risalah Idieologi, Politik dan Organisasi: Kebangsaan dan KeIndonesia yang Bermakna, yang di sampaikan pada Diesnatalis ke-2 Sarekat Demokrasi Indonesia (2023).